Blog kesehatan berisi segala sesuatu yang berkaitan kondisi yang disebabkan dari tulang belakang dan kasus pasca operasi tulang yang sering terjadi.

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Wednesday 22 May 2019

Operasi Menyatukan Sendi Bahu

Operasi Penyatuan Sendi Bahu
( Arthrodesis Shoulder Joint )



Arthrodesis adalah istilah yang digunakan dalam dunia medis berupa tindakan bedah untuk menyatukan dua ujung sendi dengan tujuan mengurangi atau bahkan menghilangkan nyeri yang terjadi pada tulang atau sendi

Arthrodesis dilakukan jika sendi rusak sehingga menyebabkan rasa nyeri yang terus menerus dan tidak tertahankan sehingga mengakibatkan aktifitas fungsional pasien menjadi terbatas atau bahkan terganggu oleh rasa nyeri itu sehingga menyebabkan kualitas hidup menjadi berkurang ( M Iddulhaq).

Pada artikel ini pasien yang mengalami tindakan pembedahan arthrodesis adalah pasien yang mengalami kecelakaan 5 tahun yang lalu dan sendi bahu kanan merasakan nyeri terus menerus meskipun sudah dilakukan tindakan fisioterapi bahkan minum obat anti nyeri. Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan dilakukan foto rontgen terlihat sendi bahu kanan ada kerusakan sehingga menyebabkan adanya radang sendi (arthritis) dan juga telah terjadi keropos tulang (porotik) yang membentuk sendi bahu.

Sebelum tindakan operasi pasien akan dilakukan pembiusan total (general anaestesi) dan setelah selesai operasi pasien akan di pindahkan ke ruang sadar terlebih dahulu untuk memulihkan kondisi tanda vital (vital sign) berupa tekanan darah, denyut nadi, pernafasan, perdarahan pasca operasi. Setelah semua tanda vital pasien stabil maka langkah selanjutnya pasien dipindahkan ke ruang rawat inap sesuai kelasnya.

Saat pasien berada di ruang rawat inap akan ada petugas yang memberitahu apa saja yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan, diantaranya adalah fisioterapis yang memberikan latihan berupa gerakan yang harus dilakukan pada sendi yang tidak dioperasi (sendi siku, sendi pergelangan tangan, jari tangan). Posisi bahu pasien pada operasi ini adalah sedikit membuka sekitar 45 derajat (abduksi 45 derajat) dan lengan disangga dengan kain penyangga lengan (arm sling) dengan maksud mengurangi beban sendi bahu yang tertarik gravitasi bumi saat dalam posisi duduk maupun berdiri dan berjalan. Pasien tidak boleh menggerakkan sendi bahu sama sekali karena sedi bahu sudah dilakukan pemasangan alat berupa besi implan (plate and screw) yang bertujuan untuk menyatukan sendi bahu. Posisi bahu sedikit membuka 45 derajat ke samping dengan tujuan memudahkan gerakan fungsional utama tangan kanan yaitu gerakan mandiri yang mengarah ke perawatan diri dan gerakan untuk makan (mengarah ke mulut). 

Hari kedua setelah operasi pasien diperbolehkan duduk dengan mandiri atau dengan bersandar dan jika tidak merasakan pusing atau mual bisa dilanjutkan duduk di tepi tempat tidur. Bahkan jika pasien sudah tidak ada keluhan maka boleh berdiri dan berjalan mandiri meskipun masih ada selang darah pada bahu yang dioperasi  dan masih ada selang infus. 

Hari ketiga setelah operasi kondisi pasien sudah lebih baik lagi dan latihan berupa gerakan-gerakan yang diajarkan fisioterapis pada hari pertama tetap dilakukan dengan hitungan lebih banyak lagi dan bisa berjalan dengan jarak lebih jauh lagi (misal berjalan ke lobi ruang perawatan) 

Pasien diijinkan pulang setelah perdarahan pasca operasi sudah berhenti, obat injeksi lewat infus sudah selesai dan latihan dari fisioterapis sudah mampu dilakukan dengan mandiri.

Demikian tulisan kami pada artikel kali ini. Semoga bermanfaat dan jika ada sesuatu hal yang kiranya masih menjadi bahan pertanyaan silahkan hubungi fisioterapis terdekat di kota Anda atau kontak kami melalui telp/SMS/WA 081802500027. Terima kasih.









Share:

Friday 17 May 2019

Operasi Ganti Tulang Lengan Atas

Total Humerus Resection (THR)


     Anggota gerak manusia secara garis besar hanya ada dua yaitu anggota gerak atas (lengan sampai jari tangan) dan anggota gerak bawah (panggul/pantat sampai jari kaki). Kedua anggota gerak tersebut berperan sangat vital dalam kehidupan kita sehari-hari, bukan berarti kita mengesampingkan peran anggota tubuh lain. Namun seringkali yang mengalami cidera karena berbagai aktifitas adalah anggota gerak atas dan bawah (tangan dan kaki) karena kedua anggota tersebut memang dominan dalam bergerak dan juga sangat dominan dalam gerakan reflek yang bersifat melindungi tubuh dari kejadian yang berbahaya, misalnya tangan otomatis akan bergerak melindungi wajah jika terjadi benturan yang tiba-tiba, kaki akan bergerak otomatis menyangga tubuh jika kita tiba-tiba akan terjatuh meski dari sepeda motor.

       Dalam artikel ini akan kami sajikan tulisan penggantian tulang lengan atas (humerus) yang disebabkan oleh karena tumor. Pasien ini terkena tumor di lengan atas yang menyebabkan tulang menjadi keropos (porosis) sehingga tulang menjadi rapuh. Oleh dokter dilakukan penggantian tulang lengan atas (humerus) dengan bahan khusus dan berbentuk menyerupai tulang yang asli.

        Tindakan operasi ini dinamakan Total Humerus Resection (Penggantian total tulang lengan atas). Penggantian dilakukan mulai dari ujung tulang (caput humerus) hingga tulang pembentuk sendi siku (Supra condyler humerus). Pasien dilakukan pembiusan total sebelum dilakukan tindakan operasi. Setelah selesai operasi maka pasien berada di ruang sadar hingga tanda vital tubuh (tensi, pernafasan, denyut nadi) menjadi stabil. Selanjutnya pasien akan dipindahkan ke bangsal rawat inap sesuai dengan kelasnya.

       Saat berada di ruang rawat inap pasien akan diberitahu petugas mengenai kondisi saat itu berikut anjuran dan larangan apa saja yang berkaitan dengan kondisi pasca operasi. Fisioterapis juga akan memberikan beberapa saran termasuk latihan yang berkaitan dengan pasca operasi tersebut. Gerakan yang boleh dilakukan setelah operasi Total Humerus Resection adalah pada awalnya diminta untuk menggerakkan jari tangan, pergelangan tangan dan siku dengan mandiri. Untuk sendi bahu boleh dilakukan gerakan yang bersifat statis saja tanpa menggerakkan sendi bahu.

       Hari kedua pasien diperbolehkan duduk selama tidak ada keluhan pusing, mual. Saat duduk khusus untuk lengan yang dioperasi disangga dengan bantal atau diletakkan di atas paha pasien. Saat inilah bahu sudah boleh digerakkan ke segala arah (depan, belakang, samping) sesuai toleransi nyeri dan gerakan ini dibantu oleh fisioterapis. 

       Hari ketiga pasien boleh berdiri dan berjalan tetapi lengan yang dioperasi harus disangga/digendong dengan kain (arm sling). Hari ketiga ini pasien dimulai aktif menggerakkan lengan yang dioperasi ke segala arah sesuai kemampuan dan toleransi nyeri yang berfungsi untuk penguatan otot-otot sekitar lengan dan bahu karena tangan itu harus bisa digunakan mandiri seoptimal mungkin untuk aktifitas fungsional (mengancing baju, mandi, sisir rambut, menggaruk, makan/minum dll).

          Pada kondisi ini tidak ada gerakan kontra indikasi (larangan) seperti yang terjadi pada operasi penggantian sendi panggul (AMP/THR/Bipolar).

       Demikian sedikit tulisan mengenai operasi Total Humerus Resection (Penggantian total tulang lengan atas). Semoga bermanfaat dan kami ucapkan terima kasih sudah meluangkan waktu untuk mengunjungi blog kami ini. Jika ada sesuatu yang sekiranya menjadi pertanyaan silahkan kontak kami melalui telp/WA di 081802500027. Terima kasih.



Share:

Sunday 12 May 2019

Operasi Ganti Sendi Siku

TEA (Total Elbow Arthtroplasty)

Ganti sendi siku atau dalam bahasa medis disebut Total Elbow Arthroplasty (TEA) adalah jenis operasi yang bertujuan mengganti sendi siku yang sudah tidak memungkinkan untuk dilakukan operasi pemasangan pen atau jenis operasi yang lain. Biasanya operasi TEA ini dilakukan pada siku yang terkena tumor, infeksi berat, rematik sendi siku, patah tulang siku yang tulangnya hancur sehingga tidak mungkin untuk dilakukan operasi perbaikan (rekonstruksi).
Operasi TEA ini dilakukan pembiusan total (General Anaestesi) sehingga pasien tidak sadar penuh selama dilakukan operasi. Setelah selesai dari kamar operasi pasien akan dipindahkan ke kamar sadar sebelum dipindahkan ke bangsal rawat inap sesuai dengan kelasnya. Pasien dipindah ke bangsal rawat inap jika dinilai segala tanda vital (vital sign) sudah stabil. Tanda vital diantaranya adalah tensi, denyut nadi, respirasi/pernafasan, darah yang keluar dari sisa operasi (ada selang darah yang fungsinya mengalirkan darah sisa operasi)


Kondisi pasien di bangsal rawat inap

Setalah pasien sampai di bansal rawat inap maka akan dilakukan tindakan fisioterapi sesuai dengan standard masing-masing rumah sakit, biasanya fisioterapis akan datang secepat mungkin menemui pasien di bangsal rawat inap untuk memberikan penjelasan mengenai apa yang harus dilakukan oleh pasien dan keluarga pasien. Sisa obat bius akan berangsur hilang setelah 24 jam dari operasi dan untuk mempercepat proses pemulihan maka fisioterapi akan memberikan beberapa latihan gerakan terhadap sendi yang dioperasi.


Latihan di kamar rawat inap hari pertama

Latihan atau gerakan yang boleh dilakukan oleh pasien selama dirawat di rumah sakit adalah sebagai berikut :
  1. Menggerakkan jari tangan yang dioperasi (menggenggam dan membuka jari, menggerakkan pergelangan tangan ke segala arah)
  2. Menggerakkan sendi bahu ke segala arah dengan bantuan fisioterapis
  3. Menggerakkan siku yang dioperasi untuk menekuk dan meluruskan siku sesuai toleransi nyeri.
  4. Meskipun masih ada selang darah yang menempel pada sendi siku namun tetap aman untuk dilakukan gerakan pada sendi siku.

Latihan hari kedua setelah operasi

Hari kedua setelah operasi pasien akan diminta untuk mencoba dudu tegak baik dengan bantuan atau dengan mandiri, ini aman dilakukan karena tidak mempengaruhi hasil operasi sendi siku.
Sendi siku yang dioperasi boleh dilakukan gerakkan menekuk dan meluruskan sendi sesuai dengan toleransi nyeri. 
Jika pasien dalam kondisi yang normal (tidak ada hipertensi, tidak ada rasa pusing/mual, tidak ada perdarahan berlebihan pada siku) maka bisa dilanjutkan untuk duduk di tepi tempat tidur bahkan bolah sampai berdiri di samping tempat tidur.


Latihan hari ketiga setelah operasi

Pasien sudah mulai berjalan disekitar tempat tidur bahkan jika kondisi memungkinkan bisa sampai ke kamar mandi yang berada di dalam kamar pasien.
Latihan untuk sisi yang dioperasi (jari tangan, pergelangan tangan, sendi bahu bahkan sendi siku yang dioperasi) harus dilanjutkan setiap hari karena banyak pasien yang tidak tahu dan takut untuk menggerakkan sisi yang dioperasi pada akhirnya ada keterbatasan pada sendi-sendi tangan yang dioperasi. Gerakkan yang diajarkan olah fisioterapis selain untuk mencegah kaku sendi juga berfungsi untuk mengurangi bengkak yang terjadi pada jari tangan dan pergelangan tangan.

Pasien saat berjalan sangat dianjurkan untuk memakai penyangga berupa kain yang disediakan oleh pihak rumah sakit. Fungsi dari penyangga tangan ini diantaranya untuk melindungi sendi yang dioperasi agar tidak menggantung di sisi tubuh.
Pasien selama dalam fase pemulihan juga dianjurkan untuk menggunakan aktif tangannya untuk gerakkan fungsional yang ringan tanpa mengangkat beban, misalnya untuk mengancingkan baju, menyisir rambut, memegang sendok untuk makan, menggaruk badan, minum menggunakan gelas/botol dll.
Pasien bisa menggunakan tangan yang dioperasi untuk mengangkat benda jika sudah melakukan penguatan otot-otot sekitar siku yang akan di berikan latihannya oleh fisioterapis.

Demikian tulisan yang kami sajikan pada kesempatan kali ini. Silahkan kontak lewat telp/WA 081802500027 jika sekiranya ada pertanyaan. Insya Alloh kami bisa membantu. Terima kasih.








Share:
Powered by Blogger.

Definition List

Contact

Pages

Support