Scoliosis adalah kondisi melengkungnya tulang belakang ke samping secara tidak normal. Penyakit ini lebih sering terjadi pada anak-anak sebelum masa pubertas. Kebanyakan kasus skoliosis yang menimpa anak-anak bersifat ringan dan tidak memerlukan perawatan, namun harus diawasi secara berkala. Keluhan yang dirasakan oleh penderita scoliosis bermacam diantaranya ada rasa sesak saat bernafas atau saat ambil nafas dalam terasa tidak longgar, adanya rasa nyeri pada daerah sekitar terjadinya pembengkokan tulang belakang, ada rasa kesemutan atau bahkan mati rasa (kebas) pada daerah tertentu dari tubuh (misal bagian telapak tangan, bagian telapak kaki dll), ada beberapa pasien yang merasakan adanya rasa seperti kulitnya tipis (hipersensitif) sehingga jika tersentuh sedikit saja akan terasa nyeri bahkan tersentuh oleh baju yang dipakai akan teras nyeri, ada juga pasien yang mengeluh jika beraktifitas sedikit saja sudah merasakan mudah lelah bahkan dada kiri terasa berat dan masih banyak keluhan lain tergantung berat ringannya kasus scoliosis.
Scoliosis ini ada 2 (dua) tipe yaitu tipe S dan tipe C dimana pada tipe S terjadi kelengkungan ke arah lateral (samping) pada tulang belakang yang terletak pada thorakal (dada) dan lumbal (pinggang) sedangkan tipe C hanya terjadi kelengkungan ke arah lateral pada thorakal (dada) saja atau pada lumbal (pinggang) saja. Pada acara dialog interaktif Klinik Sehat di RRI Surakarta oleh Dr. R Andi Prijosedjati, SpOT (K) disampaikan bahwa penyebab scoliosis diantaranya karena :
- Degeneratif yaitu seiring bertambahnya usia maka kekuatan tulang dan otot semakin melemah secara bertahap sehingga menyebabkan adanya kelengkungan pada tulang belakang.
- Idiopatik yaitu kasus scoliosis yang terjadi karena tidak diketahui penyebabnya dengan pasti sehingga tidak bisa dicegah.
- Kongenital atau bawaan yaitu adanya kelainan sejak bayi dalam kandungan yang menyebabkan pertumbuhan tulang belakang terganggu sehingga tidak dapat berkembang dengan normal.
- Neuromuscular yaitu adanya gangguan pada syaraf dan otot sehingga dapat menyebabkan perubahan bentuk dari tulang belakang.

Kenapa terjadi kasus scoliosis? Karena kebiasaan kita saat menjalani rutinitas sehari-hari tidak dilakukan dengan posisi yang benar sehingga tubuh sudah beradaptasi dengan posisi "nyaman" tersebut maka terjadilah scoliosis. Misalkan duduk di kursi sambil menulis dengan sikap punggung condong ke samping sehingga sudah menjadi kebiasaan karena merasa nyaman dengan posisi itu.
Jika sudah terjadi kondisi scoliosis sebaiknya dilakukan tindakan untuk memperbaiki kondisi kelengkungan tulang belakang tersebut atau minimal tidak menjadikan kelengkungan itu bertambah parah. Ubah cara kita duduk atau berdiri dengan posisi yang benar atau simetris jangan lebih condong ke satu sisi saja. Adapun cara untuk memperbaiki scoliosis selain dilakukan operasi bisa menggunakan tekhnik Bobath atau Faldenkrais. Silahkan konsultasi dengan Fisioterapis yang ahli dalam tulang belakang guna mendapatkan penanganan yang cepat, tepat, akurat dan bermanfaat. Atau bisa telp/WA 081802500027 untuk keterangan lebih lanjut
Foto X-Ray operasi scoliosis
Foto X-Ray operasi scoliosis
0 komentar:
Post a Comment